87News.com,Ambon – Menjelang Pemilihan Umum yang gelarannya pada 14 Pebruari 2024 mendatang, warga Kota Ambon diajak untuk mendatangi TPS guna menyalurkan hak suaranya dan tidak golput.
“Masyarakat jangan golput, tapi datang ke TPS-TPS yang telah ada untuk turut memberikan hak suara sebagai warga negara yang baik,” ajak Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena saat membuka Sosialisasi dan Dialog Pemilu Luber, Jurdil dan Berkebudayaan yang berlangsung di Tribun Lapangan Merdeka, akhir pekan kemarin.
Menurutnya dengan adanya keterlibatan masyarakat, maka pemilu serentak bisa berjalan dengan baik serta dalam suasana kebudayaan .
Dikatakan Kota Ambon telah siap melaksanakan pesta demokrasi lima tahunan tersebut. “Indikatornya adalah dari penyelenggara, KPUD benar-benar sudah siap. Seluruh persiapan sudah dilakukan tinggal distribusi kotak suara dan surat suara ke masing-masing TPS pada H-2. Juga nnsur penyelenggara pemilu lainnya seperti Bawaslu, TNI/Polri, PPK, Panwascam dan KPPS,”ucapnya.
Diungkapkan berbagai kesiapan itu belum cukup jika tidak didukung oleh partisipasi masyarakat sehingga kegiatan sosialisasi dan dialog yang dilaksanakan Majelis Latupati Kota Ambon ini patut diapresiasi.
“Sangat menarik inisiatif dari Latupati tentang pemilu yang berkebudayaan. Kita tahu bahwa Maluku dan Kota Ambon adalah negeri Raja-raja itu artinya ada kesatuan hukum adat yang tumbuh dan berkembang di kota ini sehingga keberadaan masyarakat adat diakui dan dijamin oleh pemerintah,”katanya.
Dengan nilai-nilai adat tersebut sambung Wattimena, masyarakat diingatkan agar tidak terpecah belah oleh politik identitas dan politik uang yang dapat merusak tatanan kehidupan masyarakat negeri.
“Kita tolak politik identitas dan politik uang, kita tolak upaya perpecahan yang dilakukan kontestan yang menjadikan masyarakat sebagai objek untuk dipecah belah,”sergahnya.
Sebaliknya sebagai bagian dari pengembangan adat istiadat, Wattimena berharap agar nilai dan ciri budaya serta kearifan lokal dapat ditonjolkan pada saat pelaksanaan pemilu serentak.
“Kalau itu bisa dilakukan maka tidak perlu khawatir pemilu ini berlangsung aman sebab selain petugas juga ada tokoh-tokoh adat memberi edukasi,” tuturnya