Oleh : Fachrul Pattilouw – Akademisi IAIN Ambon Alumnus Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Jakarta Syarif Hidayatullah
87News.com,Ambon – Komitmen politik yang dilakukan oleh Benyamin Thomas Noach yang saat ini telah tersebar merupakan sesuatu sikap politik yang lumrah dalam momentum politik yakni pilkada.
Langkah tersebut merupakan suatu karakteristik yang baik ditujukan oleh Benyamin Noach dalam rangka membangun kesapahaman untuk menata kehidupan politik yang baik didaerah Maluku Barat Daya.
Menurut saya dalam kacamata akademisi, komitmen politik ini sesungguhnya suatu potret langkah maju dari seoarang kandidat calon bupati yang ingin bertaruh merebut kepercayaan masyarakat. Dimana kepercayaan saat ini merupakan hal yang utama sebagai basis fondasi.
Persoalan kita saat ini adalah banyak politisi yang begitu mudah melupakan janji-janji politik dan tidak betul-betul hadir sebagai representator para pemilih. Lewat komitmen politik ini atau kontrak politik yang dibuat oleh Benyamin Noach ini benar-benar menjawab keraguan yang selama ini menyelimuti masyarakat sebagai alternatif solusi dari kepercayaan masyarakat kepada calon bupati.
Niat baik ini tergambar lewat isi dari komitmen politik yang sudah dibuat oleh Benyamin Noach sebagai calon bupati MBD kepada pak Mose Mahury sebagai representator atau tokoh masyarakat Kisar. Seluruh aspirasi masyarakat menjadi tolok ukur bagi pak Benyamin dalam rangka menata visi misi yang dikemas untuk membangun masa depan MBD. Kemudian yang penting dari itu semua Benyamin Noach memberikan edukasi politik (baca : pendidikan politik-red) yang baik lewat kontrak politik ini yaitu, bahwa Benyamin Noach adalah seorang tokoh politik yang tidak ambisius dalam kekuasaan yang ingin berkuasa terus-menerus.
Jjadi menurut saya, bahwa lewat komitmen politik ini beliau memberikan Pendidikan politik kepada masyarakat MBD bahwa kekuasaan itu tidak boleh dimonopoli oleh segelintir orang saja atau klan dengan demikian harus ada keberlanjutan agar kekuasaan itu tidak kelihatan candu oleh segelintir orang saja.
Komitmen politik yang saat ini yang dibuat oleh Benyamin Noach adalah suatu upaya menjawab keresahan yang diakibatkan adanya ketakutan-ketakutan didalam masyarakat kepada elit politik, bahwa komitmen ini dilihat sebagai isu yang dikelola (digoreng) sana-sini. Sesungguhnya itu hanya semacam kecemburuan sosial politik, yang mana ide yang sangat baik ini di “tangkap” duluan oleh Benyamin Noach, sebagai salah satu pendekatan perilaku politik yang diperlihatkan oleh Benyamin Noach sebagai upaya menjaga kepercayaan masyarakat. Dan tentunya hal ini sama sekali tidak mengambil alih kedaulatan rakyat MBD yang akan menentukan pemimpinnya yang akan datang sesudah Benyamin Noach.
Jadi tidak perlu menjadi kekhawatiran besar dalam tim, sebab langkah yang baik ini justru menjadi pintu masuk konsensus politik masa depan MBD dikemudian hari. Realisasi gentleman aggremant ini akan bergantung kepada banyak hal termasuk capaian-capaian dari kesepakatan yang dibangun. Saya kira itu pointnya membaca komitmen politik Benyamin Thomas Noach.
Komitmen ini hanya dapat mengikat kedua belah pihak secara moril yang mengadakan kesepakatan secara personal bukan komunal dan tidak berpengaruh kepada pihak lain dalam hal ini calon wakil bupati. Ketika terpilih nanti Bupati dan Wakil Bupati dalam menjalankan tugas-tugasnya senantiasa tunduk kepada ketentuan negara (UU). Jadi point penting yang dapat kita tarik dari persoalan ini ialah bahwa Komitmen Politik berbasis kepercayaan (modal sosial) itu bertahan lama ketimbang komitmen politik berbasis rente/ekonomi yang mudah dilupakan.(**)