87News.com,Tiakur-Program tol laut yang merupakan program pemerintah untuk melayani daerah-daereh terluar, terdepan, terpencil dan perbatasan mulai dikeluhkan oleh masyarakat di Kabupaten Maluku Barat daya yang berbatasan langsung dengan Australia dan Timur Leste.
Pasalnya, kapal tol laut yang melayani MBD, sejak bulan Februari hingga saat ini tak lagi masuk ke MBD, entah apa alasannya, sehingga ditakutkan akan terjadi kenaikan harga bahan pokok yang signifikan, sehingga membuat masyarakat resah.
Salah satu distributor bahan pokok di MBD juga mengeluhkan program tol laut ini, pasalnya tol laut yang melayani daerah MBD mandek, akibat tidak adanya kapal pengganti. Padahal tujuan program ini untuk melayani masyarakat di daerah perbatasan maupun tertinggal dan salah satunya di wilayah MBD.
Sesuai informasi yang diperoleh menyebutkan, kapal tol laut ini tengah mengalami gangguan dan sementara doking. Anehnya tidak ada kapal pengganti, disinilah tol laut yang melayani MBD mengalami kendala, sementara saat ini sudah masuk pada bulan Agustus.
Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Wonreli Mohamad Yahya, mengaku kapal Kendhaga Nusantara 5 yang melayani tol luat dia MBD ini sementara doking.
“Saya dapat info kapal lagi doking. Jadi masih menunggu kapal pengganti, cuma sampai kapan itu saya belum dapat infonya,” ungkap Yahya.
Sementara itu, Kepala Operasional PT Djakarta Lloyd Surabaya Asep Heryadi yang dikonfirmasi Siwalimanews melalui telepon selulernya, Jumat (2/8) membenarkan kalau kapal tersebut sementara doking pada 13 Juli kemarin, dan kemungkinan nanti kapal itu berada di dokinga kurang lebih 45 hari.(**)