87NEWS.com,Tiakur – Kabupaten Maluku Barat Daya mungkin masih asing di telinga orang Indonesia, karena Kabupaten yang merupakan perbatasan dengan negara tetangga Timor Leste ini baru sebelas tahun dimekarkan dari Kabupaten induknya, Maluku Tenggara Barat (MTB).
Dibalik usia mudanya ini, ternyata Kabupaten MBD menyimpan banyak surga bagi para wisatawan atau traveler.
Kali ini kami akan mempersembahkan kepada pembaca, dua surga yang tersebunyi di Pulau Moa. Di Pulau Moa juga terletak ibukota Kabupaten MBD yakni Kota Tiakur.
Sebut saja Gunung Kerbau. Gunung kerbau merupakan ikon Pulau Moa dan Kabupaten Maluku Barat Daya.
Sering masyarakat lokal mengabadikan foto disaat matahari terbit ataupun terbenam di puncak gunung ini.
Pemandangan indah yang tercetak jelas dari atas puncak gunung, membuat orang yang berkunjung ke Pulau Moa pastilah akan berdecak kagum sambil menelan ludah.
Di kaki Gunung Kerbau terdapat hamparan havana yang sangat luas yang berisikan ribuan ekor kerbau yang menjadikan lokasi ini sebagai tempat makan dan minum. Karena itulah gunung tersebut oleh masyarakat lokall dinamakan Gunung Kerbau.
Selain Gunung Kerbau ada juga Pantai Gerdaris Nyama, yang terletak di dusun Nyama, desa Klis, tepatnya disebelah selatan Pulau Moa.
Oleh masyarakat lokal pantai ini lebih dikenal dengan nama Pantai Nyama.
Dari kota Tiakur ibukota Kabupaten MBD, kita harus menempuh perjalanan darat sekitar kurang lebih 25 kilometer, dengan waktu tempuh sekitar 40 menit.
Pantai Nyama merupakan pantai terpanjang di Pulau Moa, dengan hamparan pasir putihnya lebih kurang 10 kilometer.
Sayangnya, pantai nan indah ini belum dikenal luas oleh wisatawan domestik maupun internasional.
Masyarakat lokal yang datang ke pantai ini hanya untuk sekedar berenang. Padahal pantai memiliki spot diving yang cukup seru dan menantang bagi mereka yang suka dengan olah raga bawah air tersebut.
Hamparan padang pasir pantai Nyama ini pernah menjadi landasan pesawat udara dari Australia.
Masyarakat berharap, Pemerintah Kabupaten MBD dapat mengembangkan kedua lokasi wisata tersebut, agar masyarakat setempat dapat merasakan perubahan, khususnya perubahan ekonomi.(**)