SMA Dan SMK Di MBD Butuh Perhatian Serius Pemprov Maluku

oleh -1472 Dilihat
oleh

87News.com,Tiakur – Pemerintah Provinsi Maluku dalam hal ini Dinas Pendidikan Nasional Provinsi Maluku mesti memberikan perhatian serius kepada sejumlah sekolah khususnya SMA dan SMK di Kabupaten Maluku Batat Daya.

“Banyak sekali permasalahan dan kebutuhan terkait pendidikan pada jenjang SMA dan SMK di MBD baik itu sarana fisik bangunan, perangkat komputer dan internet, meubeler maupun peralatan praktek untuk sekolah kejuruan/SMK. Selama 5 Tahun, sekolah-sekolah ini luput dari perhatian Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku, “demikian diungkapkan Yani Noach, salah satu anggota DPRD Provinsi Maluku asal MBD, di Moa, Rabu (13/11).

Politisi PDI Perjuangan ini mencontohkan, SMA Negeri 9 MBD di Weet, ibukota Kecamatan Pulau Moa, sejak tahun 2019 terdampak badai siklon tropis yang mengakibatkan kerusakan berat pada 5 ruang belajar. Selain itu rumah dinas guru dalam kondisi rusak berat, dan sarana mck tidak layak digunakan.

“Namun sayangnya hingga kini tidak pernah mendapat perhatian sampai. Hasilnya Siswa harus belajar di luar ruangan kelas, sehingga Orang Tua Siswa berinisitif sendiri memperbaiki sesuai kemampuan orang tua sehingga anak anak mereka tidak belajar di luar kelas, ” Tutur Noach.

Contoh lain lanjut Noach, pada SMA Negeei 17 MBD di Pulau Dawelor, ada bangunan yang terdampak bencana gempa bumi dan rusak berat, namun tidak ada perbaikan sampai hari ini. Meubeler belajar untuk siswa pun sangat minim, dan ketersediaan komputer untuk kegiatan ANBK juga tidak cukup, sehingga harus menumpang di sekolah lain menyeberang laut ke Tepa Kecamatan Babar Barat, untuk melaksanakan ANBK di SMA Negeei 5 MBD.

“Lain lagi permasalahan pada sekolah SMK yang sempat saya kunjungi, di Pulau Kisar, yaitu SMK Negeri 1 MBD, di Desa Lebelau Kecamatan Kisar UtARA, jurusan di sana Nautika Kapal Penangkap Ikan ( NKPI ), tapi tidak tersedia peralatan praktek utk digunakan siswa SMK Negeri 6 MBD di Weet – Pulau Moa, jurusan peternakan, pertanian, perikanan namun tidak memiliki satupun sarana praktek, ” paparnya.

Harapan siswa lulusan SMK tambah Noach adalah memiliki keahlian khusus sehingga bisa diterima pada dunia usaha dan dunia industri, dengan harapan kita dapat menekan angka pengangguran di Daerah.

“Selain mengunjungi langsung sekolah-sekolah ini, saya juga mengecek dan meminta data beberapa sekolah di MBD yang juga tidak memiliki perangkat komputer dan jaringan internet di sekolah, sehingga kegiatan Asesmen Nasional Berbasis Komputer atau ANBK yang merupakan program evaluasi yang diselenggarakan oleh Kemdikbud tidak dapat dilaksanakn disekolah2 tersebut, sehingga harus menumpang di sekolah lain, ” bebernya.

Sekolah sekolah yang tidak memiliki perangkat internet dan Komputer, sehingga harus menumpang di sekolah lain pada saat kegiatan ANBK, antara lain SMA Negeri 15 MBD di Kecamatan Wetar Timur, SMA Negeri 18 MBD di Kecamatan Damer, SMA Negeri 11 MBD di Kecamatan Wetang, SMA Negeri 16 MBD di Kecamatan Wetar Utara, SMA Negeri 4 MBD di Kecamatan Pulau Masela, SMA Negeri 1 MBD di Kroing Babar Timur, SMK Negeri 5 MBD di Luang Timur Kecamatan Mdona Hiera.

“Kondisi ini sangat memprihatinkan, saya berharap Dinas Pendidikan Provinsi Maluku melihat Maluku ini secara utuh, dan secara adil membangun pendidikan di Maluku, sehingga kita bisa bertumbuh dan berkembang bersama, tidak ada diskriminasi bagi semua anak bangsa, ” ujar politisi PDIP dari Dapil MBD dan KKT itu.

Niach berharap Pemerintah Provinsi Maluku dalam hal ini Dinas Pendidikan Nasional bisa memberikan perhatian lebih, karena selama 5 Tahun kemarin sekolah sekolah tersebut sama sekali tidak diperhatikan.(**)