87News.com,Tiakur – Besok spesimen swab dari 2 orang yang reaktif rapid test yang tengah menjalani karantina di mess pemda MBD, akan dibawa untuk diuji di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKL-PP) kelas II Ambon.
Demikian yang disampaikan Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten MBD yang juga Sekda Kabupaten MBD, Afonsius Siamiloy kepada wartawan, Rabu (27/5) di Tiakur.
Siamiloy mengatakan, 2 orang merupakan pelaku perjalanan dari kota Ambon pada 6 Mei lalu bersama 30 orang lainnya. Setibanya di Tiakur, mereka langsung menjalani karantina. Dan selama dalam masa karantina, 32 orang tersebut menjalani dua kali rapid test. Pada rapid test pertama hasilnya semuanya negatif. Namun pada rapid test tahap kedua, hasilnya 2 orang dinyatakan reaktif.
“2 orang tersebut menjalani karantina di penginapan scorpion bersama 18 orang lainnya. Olehnya itu,m sesuai protocol covid-29, maka kami perpanjang masa karanitna mereka selama 10 hari kedepan. Saat ini 2 orang reaktif rapid test tersebut dikarantina pada Mess Pemda. Sedang 18 orang lainnya. Tetap menjalani karantina di penginapan scorpion, “ungkap Siamiloy.
Siamiloy menjelaskan, 18 orang yang non reaktif tersebut tidak dipulangkan, karena selama masa karantina telah terjadi transmisi lokal. Selain itu, didalam karantina banyak yang tidak mematuhi protokol kesehatan seperti menjaga jarak dan memakai masker. Olehnya itu, mereka harus tetap menjalankan protokol covid-19.
“Kemarin anggota DPRD Maluku, bapak Frangkois Orno menelepon saya, dan saya menjelaskan yang kami lakukan adalah murni protocol covid-19 dan tidak ada unsur politik. Saya juga menjelaskan kepada beliau bahwa yang sedang menjalani karantina ada beberapa perwira dari Polres MBD, ”jelas Siamiloy.
Siamiloy juga menegaskan, apa yang disampaikan saudara Frangkois Orno di sejumlah media, bahwa dalam situasi daerah sedang berperang melawan covid-19, Bupati MBD, Benyamin Noach, tidak berada di tempat adalah bohong. Dijelaskannya, selama ini Bupati MBD ada bersama tim GTPP dan perangkat daerah. Bahkan hampir setiap hari dilakukan rapat bersama antara GTPP dengan pemda MBD.
“Selama ini bapak Bupati ada bersama kami, bahkan sebelum instruksi Bupati terkait pembatasan transportasi, kita ada melakukan rapat. Jadi apa yang dikatakan saudara Frangkois Orno adalah tidak benar, “lanjut Siamiloy.
Dalam kesempatan tadi, Siamiloy meminta kepada seluruh elemen di Kabupaten MBD untuk tidak berpolemik yang macam-macam terkait langkah yang diambil Tim GTPP Covid-19 MBD saat ini, karena apa yang Tim GTPP Covid-19 MBD lakukan adalah untuk kemaslahatan seluruh rakyat MBD bukan untuk kepentingan orang per orang.(**)