87News.com,Ambon – Puluhan warga asal Samet, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), mengancam akan membakar Kantor Harian Kabar Timur (Katim), jika masih memberitakan soal privasi Daniel Nirahua dalam kasus pembobolan Bank BNI 46, dengan tersangka Faradiba Yusuf.
Massa yang diduga kuat suruhan Dani Nirahua juga mengancam membunuh Pemimpin Redaksi Kabar Timur Ongki Anakoda.
Ancaman itu disampaikan langsung warga yang mengatasnamakan diri sebagai keluarga besar Nirahua saat mendatangi Kantor Katim, Senin sore (21/10) sekira pukul 15:50 WIT.
“Bos, siapa yang tulis berita soal Nirahua nikah siri. Lalu ada juga soal perumahan di citraland yang dibayar faradiba. Pokoknya kita tidak terima. Silahkan tulis kasus hukumnya. Jangan ungkit soal privasi Narahua,” ancam beberapa warga ke wartawan Kabar Timur.
Mereka mengatakan Ongki Anakoda harus bertanggungjawab dan membeberkan siapa yang menyampaikan informasi soal nikah siri Dani Nirahua beserta perumahan di citraland.
“Pak Ongki harus bertanggungjawab karena itu tidak benar. Kemudian, kami tetap tunggu sampai pak Ongki katakan siapa yang menyampaikan informasi itu. Atau narasumber dalam berita itu siapa,” tegas mereka.
Ancaman tidak saja dari mereka yang berada di lantai II kantor Katim. Di tangga menuju lantai II dan juga bagian lantai I, ancaman itu selalu diucap keluarga Dani tersebut.
“Bakar dong kantor ni saja. Telpon ale punya bos bilang katong ada datang puluhan orang mau klarifikasi berita,” kata seorang dari mereka dengan dialeg malayu ambon.
Mendapat penjelasan dari wartawan bahwa Pimred Katim biasanya tiba kantor pukul 17:00 WIT, mereka yang berada di ruang redaksi lalu turun dan menunggu di depan kantor Katim yang berada di jalan Mutiara, Ambon.
Dari mulut sebagian besar massa dani menyengat bau minuman keras. Banyak diantara mereka dalam kondisi teler.
Merasa tidak puas, ada beberpa pria berotot yang kembali naik untuk memastikan kapan pimred masuk kantor.
“Bos dia datang pasti jam berapa. Wee inga e, tanah ada masih banyak. Jang katong gale dia (bos) pung kubur sakali. Bilang dia datang jam berapa,” ancam pria yang mulutnya keluar aroma minuman beralkohol itu.
Sekitar satu jam mereka menunggu kehadiran Pimred Katim. Ada yang duduk dalam ruangan, di ruang redaksi, maupun di depan kantor.
Ongki Anakoda membenarkan adanya penyerangan ke kantor Kabar Timur. Dia mengaku, saat Datang ke kantor, sudah ada puluhan orang.
“Mereka sekira 40 orang. Beruntung saya mengaku nama Yanto,” kata Ongki.
Dia lalu meminta perwakilan kelompok ini bertemu di lantai II kantor Katim. Ditengah pertemuan Datang polisi. Melihat polisi berdatangan, mereka satu-satu meninggalkan kantor redaksi Katim.(**)