POPMAL IV 2022 : Tim Tuan Rumah Main Curang

oleh -807 Dilihat
oleh

87News.com,Ambon – Panitia Pekan Olah Raga Propinsi Maluku (POPMAL) IV, tahun 2020 ini sepertinya tidak fairbaru dan terkesan berpihak kepada kontingen Kota Ambon sebagai tuan rumah. Pasalnya pada beberapa cabang olahraga yang dipertandingkan atlit yang yang diturunkan melampaui batas usia yang ditetapkan atau sudah tidak pantas lagi berlaga di ajang POPMAL, karena merupakan atlit nasiaonal maupun interlasional.

Dari pantauan delapan7news.com pada cabang olahraga atletik yang dipertandikan pada Minggu (20/11) sore, terlihat ada Alvin Tehupiory yang merupakan atlit kelas internasional, yang pada tahun 2020 lalu tergabung dalam squad sprinter indonesia di olimpiade Tokyo. Selain itu, Alvin Tehapiory yang adalah anggota TNI AD Kodam XVI Pattimura kelahiran 5 April 1995 sudah tidak pantas lagi berjubaku dengan atlit pemula di ajang POPMAL IV 2022.

Salah satu official asal Maluku Tengah merasa ada skenario antara panitia penyelenggara POPMAL IV dengan Kota Ambon sebagai tuan rumah, agar kontingen tuan rumah menjadi juara umum.

“Ini skenario busuk yang sengaja diatur antara panitia penyelenggara dengan tuan rumah. Sudah jelas kita lihat sore ini, masa atlit pemula harus diperhadapkan dengan Alvin. Ini konyol namanya. Laipula umur Alvin sudah melebihi petunuk teknis yang dikeluarkan panitia, “tegas sang official yang enggan namanya dipublish.

Menurutnya, jika dugaan persekongkolan ini terbukti, maka kontingen kabupaten kota lainnya yang dirugikan. Baik dari segi pembiayaan selama persiapan atlit hingga pertandingan maupun dari segi perolehan medali.

“Kita sangat rugi jika dugaan ini benar. Kita rugi mulai dari pembiayaan selama persiapan atlit hingga perlolehan medal, karena target kita tidak tercapai, “sambungnya lagi.

Sementara itu, salah satu panitia pelaksana yang enggan namanya dipublish membenarkan apa yang diutarakan, terkait usia yang dapat diikutsertakan sebagai peserta pada POPMAL IV. Namun saat ditanya apakah ada skenario yang sengaja dimainkan antara panitia dengan tuan rumah, agar tim tuan rumah meraih juara umum, dirinya mengaku tidak mengetahuinya.

“Benar, usia atlit dibawah 23 tahun sesuai juknis. Tapi beta seng tau kenapa ada atlit Kota Ambon yang sudah lewat batas umur tapi diperbolehkan bertaanding, “akuinya penuh keheranan.(**)

banner 336x280="280"/>

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.