87News.com,Ambon – Data Badan Pusat Statistik (BPS), penduduk miskin di Kota Ambon capai 5,25 persen. Jumlah ini tinggi dibandingkan 2022, mencapai 4,68 persen.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah (Bappedalitbang) Kota Ambon, Enrico Matitaputty, menyebutkan hal itu diakibatkan naiknya garis kemiskinan dari Rp 661.016 jadi Rp 716.560.
“Biasanya orang belanja Rp 600 ribu, kalau naik Rp700 ribu tetap dikategori miskin. Jadi kalau kita upaya, tapi kalau garis kemiskinan diantara itu tetap naik,” tandas Matitaputty.
Untuk mengatasinya, Matitaputty mengatakan, Pemkot telah menetapkan berbagai kebijakan dan program, diantaranya pemberian bantuan sosial, bantuan bibit, alat tangkap, pembagian ikan gratis, bantuan bagi pelaku Usaha Mirko Kecil Menengah.
Selain itu, terdapat bantuan padat karya, dalam hal pekerjaan fisik dengan memberdayakan tenaga lokal.
“Pekerjaan fisik wajib menggunakan tenaga lokal dibuktikan dengan KTP,”ucapnya.
Matitaputty menyakini apabila seluruh program dijalankan dengan baik, angka kemiskinan di Kota Ambon bisa mengalami penurunan.
“Upaya-upaya yang dilakukan cukup membantu. Sehingga kita berharap di tahun 2024 pada saat rilis bulan Maret, angka kemiskinan sudah bisa turun,”harapnya.