87News.com,Ambon – Tidak hanya pengembangan kualitas dan sumber daya manusia, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maluku Barat Daya (MBD) melalui Disperindagkop dan UMKM akan berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), guna meningkatkan potensi kerajinan lokal di MBD.
Diketahui, MBD memiliki berbagai kerajinan lokal. Diantaranya Tenun Ikat dan Topi Anyaman, telah menjadi ikon yang saat ini difokuskan pengembangannya. Sehingga melalui kolaborasi tersebut, pembelajaran kerajinan lokal, akan ditambahkan pada mata pelajaran Muatan Lokal (Mulok) pada sekolah kejuruan yang ada di MBD.
Kepala Disperindagkop dan UMKM MBD, Jecky Untajana, mengatakan, mata pelajaran Mulok biasanya, disesuaikan dengan sumber daya, budaya, atau potensi yang ada di daerah. Karena itu melalui hal tersebut, dapat tercipta regenerasi demi mempertahankan serta meningkatkan kerajinan lokal yang menjadi ciri khas.
“Kita telah membicarakan ini dengan dinas terkait, agar sekolah kejuruan yang ada, kerajinan lokal dimasukan dalam salah satu pelajaran utama pada mata pelajaran Mulok. Hanya saja yang menjadi kendala sejauh ini, adalah alat dan bahan yang belum memadai. Dan ini akan menjadi kebijakan dinas pendidikan,” tandas Jecky.
Sementara itu, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) MBD, Relly Noach dalam kesempatan berbeda mengatakan, Kerajinan Lokal di MBD sejauh ini mampu menyaingi kerajinan lokal dari berbagai daerah lainnya di dunia. Sehingga potensinya perlu dijaga, dan salah satunya ialah dengan menyertakan hal tersebut sebagai salah satu mata pelajaran khusus di sekolah.
“Minat generasi muda dalam mengembangkan kerajinan lokal belakangan ini mulai menurun, sehingga dengan ditetapkan sebagai salah satu mata pelajaran khusus. Maka kita dapat meningkatan potensi tersebut pada generasi muda,” jelas Noach.
Kebijakan ini menurutnya, telah menjadi keputusan Bupati MBD Benyamin Thomas Noach untuk meningkatkan pengembangan kerajinan lokal. Sekaligus upaya pemerintah dalam meningkatkan ekonomi rakyat. (**)