87News.com,Tiakur – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Maluku Barat Daya dalam memberikan pelayanan administrasi akan memperhatikan sisi kemanusiaan kepada masyarakat, sebagai pemilik kebutuhan akan administrasi kependudukan. Hal ini merupakan konsep inovasi dari Disdukcapil MBD yang selaras dengan konsep paradigma humanis dalam pelayanan administrasi kependudukan.
Kepala Disdukcapil Kabupaten MBD, Daud Reimialy, mengungkapkan, periode kepemimpinan Benyamin Thomas Noach dan Drs. Agusthinus Lekwarday Kilikily sebagai Bupati dan Wakil Bupati MBD saat ini, menghendaki adanya inovasi disetiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Dengan inovasi yang pendekatannya menggunakan paradigma tersebut, ujarnya, akan mempermudah pelayanan birokrasi, karena dilakukan secara profesional dengan menggunakan metode pendekatan yang manusiawi.
“Yang dimaksud adalah, apabila individu atau kelompok menjadi bagian dari administrasi negara (publik), maka dalam memberikan pelayanan haruslah memperhatikan sisi humanis dari masyarakat yang dilayaninya,” jelas Reimialy.
Selain itu, dalam pelayanan administrasi di Disdukcapil Kabupaten MBD, akan terasa seperti layaknya pada sisitim pelayanan pada bank. Hal ini bukan hanya sebatas ruang pelayanan yang tertata dengan nomor antrian, tapi tertuang juga wujud paradigma humanis dalam konsep pelayanan perilaku birokrasi.
“Jika konsep humanis dalam tata pelayanan administrasi Disdukcapil Kabupaten MBD dijalani dengan baik, akan muncul sebagai bagian dari administrasi yang ideal. Ada hirarki kewenangan, aturan yang jelas tentang perilaku, otoritas dan tanggungjawab pegawai,” jelasnya.
Lebih lanjut Daud Reimialy mengatakan, dalam kaitan dengan paradigma humanis terhadap penyelenggaraan, ada beberapa hal yang perlu untuk diperhatikan. Diantaranya, memberikan pelayanan baik yang ditunjukan dengan perilaku pelayanan.
Handal dan terampil menguasai bidang kerja, rasa tanggungjawab terhadap kualitas pelayanan dan pelayanan publik yang memberikan pengetahuan, kepuasaan, urusan cepat dan benar.
“Empati tidak hanya ditunjukan sebatas perilaku dan bahasa tubuh, namun yang jauh lebih penting adalah dapat menggunakan komunikasi yang baik dan mengandung unsur etika dan estetika. Karena itu, salah satu paradigma humanis dalam pelayanan publik, yakni adanya timbal balik yang efektif,” pungkasnya.(**)