Orno Bersaudara Target KPK

oleh -2377 Dilihat
oleh

87NEWS.com,Jakarta – Dugaan kuat aliran dana kasus dugaan korupsi pematangan lahan Tiakur, Maluku Tenggara Barat, yang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), mengalir ke kantong sejumlah pejabat daerah.

Kasus dugaan korupsi dana proyek pematangan lahan di Tiakur sebesar Rp 8 miliar diduga juga mengalir ke sejumlah pihak, diantaranya mantan Bupati MBD yang saat ini adalah Wakil Gubernur Maluku,, Barnabas Orno dan adiknya Frangkois Klemens alias Alex Orno alias Aleka Orno.

Meskipun Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK, Yuyuk Andriati pernah mengatakan, KPK tetap serius untuk bekerja dan tidak akan berhenti untuk memberantas kasus korupsi di Maluku, namun warga MBD berharap adanya kepastian hukum, agar tidak jadi fitnah di bumi Kalwedo tersebut.

Praktisi hukum asal Kabupaten MBD, Marnex Ferison Salmon, SH mengatakan, masyarakat saat ini berharap lebih kepada KPK agar kasus dugaan korupsi di Kabupaten MBD yang tengah ditangani bisa secepatnya dituntaskan.

“KPK harus mampu merealisasikan janjinya untuk menuntaskan kasus dugaan korupsi khususnya di Kabupaten MBD, agar nantinya tidak berakhir menjadi fitnah. Sebab selama ini, banyak terjadi dugaan tindak pidana korupsi namun sangat sulit disentuh oleh aparat penegak hukum lain, ”tegas Marnex.

Dalam pengusutan dugaan korupsi proyek pematangan lahan di Tiakur, Ibukota Kabupaten MBD, pada 16 Agustus 2019 lalu KPK telah memeriksa anggota DPRD Maluku, Frangkois Klemens alias Alex Orno alias Aleka Orno, yang adalah adik kandung Wakil Gubernur Maluku, Barnabas Orno yang saat itu adalah Bupati MBD.

Dana proyek pematangan lahan Tiakur, berasal dari hibah Robust Resources Limited, anak perusahaan PT Gemala Borneo Utama (GBU) sebesar Rp 8 miliar.

Diduga sejak awal sudah ada skenario untuk menggarap dana tersebut. Olehnya itu, Barnabas Orno yang saat itu menjadi Bupati MBD tidak memasukannya dalam APBD, namun langsung dikelola oleh adiknya, Aleka Orno.(**)