87News.com,Tiakur – Pemerintah Kabupaten Maluku Barat Daya, telah meuncurkan program “Mitra Parenting” yang bertujuan untuk mengentaskan masalah stunting yang ada di Kabapaten tersebut.
Program Mitra Parenting yang diluncurkan pada 21 Juli 2021 lalu bertepatan dengan HUT Kabupetan MBD, adalah solusi terbaik untuk mengatasai masalah tersebut. Dimana stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.
Mitra Parenting adalah Bupati, Wakil Bupati, Sekda, pimpinan OPD dan sejumlah pengusaha yang ada di Kabupetan MBD, yang wajib menjadi pendamping bagi anak stunting. Karena bukan saja soal kemiskinan yang menyebabkan adanya stunting, namun pencerahan kepada masyarakat tentang hal-hal yang dapat mengakibatkan stunting.
“Terjadinya stunting sangat dipengaruhi oleh rendahnya akses terhadap jumlah dan kualitas gizi dalam makanan. Tapi selain itu, perlu juga diperhatikan dan perbaiki pola makan, pola asuh, serta perbaikan sanitasi dan akses air bersih, “tegas Ina Parenting MBD, Rely Noach.
Dikatakannya, dalam menjalankan program Mitra Parenting, tidak menggunakan APBD Kabupaten MBD, karena seluruh kebutuhan ditenggung oleh orang tua asuh. Sehingga anggaran stunting yang telah dianggarkan di APBD akan digunakan untuk kegiatan stunting lainnya.
“Ini sudah disepakati dalam rapat bersama antara TP-PKK MBD dengan Pemerintah Kabupaten MBD serta seluruh pimpinan OPD. Jadi anggaran stunting yang ada di APBD akan tetap digunakan pada program-program yang sudah ditentukan, “ jelasnya lagi.
Stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas manusia Indonesia dan juga ancaman terhadap kemampuan daya saing bangsa. Hal ini dikarenakan anak stunting, bukan hanya terganggu pertumbuhan fisiknya (bertubuh pendek/kerdil) saja, melainkan juga terganggu perkembangan otaknya, yang akan sangat mempengaruhi kemampuan dan prestasi di sekolah, produktivitas dan kreativitas di usia-usia produktif.
Salah satu fokus pemerintah saat ini adalah pencegahan stunting. Upaya ini bertujuan agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal, dengan disertai kemampuan emosional, sosial, dan fisik yang siap untuk belajar, serta mampu berinovasi dan berkompetisi di tingkat global.(**)