87News.com,Ambon – Jumlah gelandangan dan Gepeng di Kota Ambon makin meningkat. Bukan saja itu, Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) pun semakin banyak di Kota Ambon. Padahal, Dinas Sosial sudah berulang ulang kali melakukan razia di setiap titik-titik di Kota Ambon.
Kepala Dinas Sosial Kota Ambon, Sirjhon Slarmanat saat di temui di Balai Kota Ambon, mengatakan keberadaan ODGJ maupun gelandangan dan pengemis (Gepeng) di Kota Ambon akhir-akhir ini makin marak. Mereka biasanya menempati area-area public, misalnya di kawasan lampu merah, Jembatan Penyeberangan Orang (JPO), rumah-rumah kopi dan lainnya.
Padahal Pemkot Ambon sudah berulang kali melakukan razia dan penertiban terhadap ODGJ maupun Gepeng. Pemkot bahkan telah melalukan pembinaan, memberi makan dan pakaian kepada mereka. Namun, gepeng dan ODGJ tak pernah kapok. Mereka tetap saja melakukan aktivitas di area publik.
“Pemkot tidak diam. Kita berulang kali melakukan razia dan penertiban. Tapi mereka masih saja demikian,” kata Sirjhon di Ambon, Rabu (21/08).
Khusus untuk ODGJ, ini bukan saja menjadi tanggungjawab Dinsos Ambon. Tapi peran dari keluargalah yang menjadi sangat penting.
“Pernah kita paksa salah satu ODGJ untuk pulang ke rumah, tapi ditolak karena dia tidak mendapat perhatian dari keluarganya,” ucapnya
Padahal, sambung Sirjhon, Dinsos Ambon telah berkoordinasi dengan Rumah Sakit Jiwa untuk penanganan ODGJ di Kota Ambon.
“Masalahnya disitu. Kita sudah tangani tapi selepas itu mereka keluar lagi akibat tidak ada perhatian dari keluarga. Jadi peran keluarga itu sangat penting,”ungkapnya.
Kendati demikian, Dinsos Ambon akan tetap berupaya untuk meminimalisir jumlah gepeng dan ODGJ yang berkeliaran di Kota Ambon.
“Kita juga minta kondisi ini menjadi perhatian masing-masing RT dan kelurahan/desa. Jika ada gepeng dan ODGJ di lingkungan masing-masing, bisa langsung dilakukan pembinaan,” harapnya.(**)