87News.com,Makassar – Upaya penanggulangan pengakit menular adalah tanggung jawab semua elemen termasuk didalamnya ada pemerintah, masyarakat, dan juga gereja.
Olehnya itu Gereja Protestan Maluku (GPM) telah memprogramkan pelaksanaan kegiatan dalam upaya pencegahan terhadap perkembangan HIV/AIDS, sejak 2021 dengan program-program strategis, memperkuat kapasitas gereja dalam penanggulan HIV/AIDS dalam lingkup GPM di Maluku dan Maluku Utara.
Berbagai kegiatan seperti Kampanye peduli HIV/AIDS melalui media komunikasi, informasi dan edukasi. Penyusunan buku saku HIV/AIDS, Rekruitmen tenaga relawan kampanye HIV/AIDS dan Pelatihan Training of Trainer (TOT) fasilitator HIV/AIDS.
Selain itu, program diarahkan pula pada pembangunan “Rumah Damai” istilah yang digunakan gereja sebagai gedung tempat pendampingan bagi Saudara yang Hidup dengan Aids (SADHA), bahwa GPM tidak menggunakan istilah ODHA melainkan SADHA sebagai wujud menghilangkan stigma, dan mengedepankan pelayanan pastoral termasuk perjumpaan yang pastoralistik.
Pelayanan kepada SADHA dilakukan melalui pendekatan klusterisasi Klasis karena GPM memiliki 34 Klasis dengan 770 Jemaat tersebar di wilayah Maluku dan Maluku Utara, karena itu strateginya berbasis kepulauan mengingat akses ke obat dan faskes yang sulit dan mahal (costly).
Disebutkan, dengan pendekatan ini maka pelaksanaan kegiatan program terintegrasi dalam lingkup GPM dapat sampai pada jemaat, masyarakat terbawah. Inilah Langkah strategi GPM untuk menyelamatkan umat masyarakat dari HIV/AIDS. Besaran dana yang dianggarkan GPM membiayai kegiatan-kegiatandimaksud di tahun 2023 ini sebesar Rp245.241.000,-
Disebutkan bagi GPM, semua yang dilakukan, selain sebagai bentuk upaya penyelamatan umat, tetapi juga dalam kerangka bersama pemerintah (mitra), mewujudkan target Three Zerro, pada 2030, yakni tidak ada lagi penularan infeksi baru HIV, tidak ada lagi kematian akibat AIDS dan tidak ada lagi stigma dan diskriminasi kepada SADHA.
Istilah hasil tidak menghianati proses pun dialami oleh GPM. Kerja keras ini membuat GPM menerima penghargaan dan apresiasi atas dukungan pendanaan dalam penanggulangan Aids, TBC dan Malaria (ATM) dari Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (ADINKES), dalam Pertemuan Nasional (Pernas), dan diserahkan oleh Ketua Umum ADINKES, M.Subuh, kepada GPM, dan diterima oleh anggota MPH Sinode GPM, Penatua Betty Anthoineta Sahertian. yang berlangsung di hotel Gammara, Makasasar (1/8).
Penghargaan ini diterima sebagai apresiasi karena GPM dinilai menunjukkan kinerja baik serta memberikan dukungan berupa kegiatan dan dana dalam penangulangan AIDS, TB dan Malaria (ATM).
Pemberian penghargaan oleh Adinkes, diterima GPM dan 6 organisasi lainnya, yaitu PT Freeport Indonesia, PT Petrosea, PT Satria Bahana Sarana (SBS), PT TKG Taekwang Indonesia, PT Aqua Golden Mississippi, dan Institut Teknologi dan Kesehatan (ITK) Avicenna. Sedang dari unsur pemerintah yang menerima penghargaan serupa adalah Bupati Muara Enim SumSel, Bupati Musi Rawas Sumsel, Walikota Ternatte Maluku Utara, Bupati Halmahera Selatan, Maluku Utara, Walikota Makassar Sulsel, Bupati Manokwari Papua Barat, Wali Kota Mojokerto Jatim, Wali Kota Semarang Jateng. Bupati Banyuasin Sumsel, Wali Kota Denpassar Bali, Bupati Kukar Kaltim, Walikota Bukit Tinggi Sumbar, Bupati Lombok Barat NTB dan Wali Kota Banda Aceh.(**)