87News.com,Ambon – “Saya mau jelaskan, supaya tidak salah persepsi. Persoalan temuan LHP BPK pada laporan keuangan Pemerintah Kota Ambon tahun 2022 sebesar 33 milyar rupiah sepenuhnya bukan taggung jawab mantan Sekot yang kemarin, namun ada juga tanggung jawab mantan sekot sebelumnya. Dan jika sudah ada klarifikasi yang menyebutkan bahwa soal temuan BPK tersebut telah diselesaikan, itu bohong. Tidak benar. Secara administratif iya telah selesai, namun secara materiil belum selesai. Jika masih ragu dengan jawaban saya, silahkan bapak ibu tanyakan langsung ke Inspektorat Kota Ambon dan BPK RI Wilayah Maluku, “begitulah penjelasan calon Walikota Ambon, Bodewin Wattimena ketikan melakukan kampanye dialogis di Lateri, untuk menjawab pertanyaan warga terkait penyelewengan dana Sekretariat Kota Ambon Rp. 33 milyar.
Pada kesempatan itu Wattimena juga dicecar pertanyaan seputar pengelolaan pasar mardika, yang oleh salah satu calon Walikota menuding bahwa Pemerintah Kota Ambon saat dikomnandani oleh Wattimena yang menyerahkan hak pengelolaan pasar tersebut kepada Pemerintah Provinsi Maluku.
“Sejatinya, hak pengelolaan pasar merupakan hak Pemerintah Kota, namun sempat terjadi tarik menarik, sehingga DPRD Maluku membentuk pansus. Pansus pun bekerja dan keputusan pansus adalah hak pengelolaan pasar mardika ada pada Pemerintah Provinsi Maluku. Dan ketika persoalan ini mengemuka, pansus DPRD Maluku pun diam dan ironisnya wakil ketua pansus yang juga salah satu calon Walikota Ambon justru menuding Pemerintah Kota Ambon sebagai pelaku,”tegas Wattimena.
“Kalau tangan saya kotor, saya tidak mencalonkan diri sebagai calon pemimpin di kota ini. Jika hati saya tida bersih, saya tidak mencalonkan diri sebagai calon pemimpin di kota ini. Jika ada niat untuk memperkaya diri, saya tidak mencalonkan diri sebagai calon pemimpin di kota ini,”tegasnya dengan suara lantang.
Pasangan nomor urut 2, BETA Par Ambon, Bodewin Wattimena – Ely Toisutta saat melakukan kampanye dialogis di Lateri bebera waktu lalu, disambut sangat meriah oleh warga setempat. seolah bukan lagi menantikan calon pemimpin, namun menyambut pemimpin yang sebenarnya.
Antusias warga pun terlihat saat dialog dengan pasangan BETA, bahkan warga meminta perpanjangan waktu kepada petugas dari bawaslu yang memantau jalannya kampanye tersebut.
Ibu Ata dan bapak Anis, warga setempat merasa sangat puas dengan penjelasan visi misi dan 17 program prioritas yang dimiliki oleh pasangan BETA Par Ambon.
“Ini sosok pemimpin yang sejati. Sangat rendah hati. Tidak sombong. Punya program yang bagus, sangat berpihak kepada rakyat,”ungkap ibu Ata.
“Beta mau bilang par katong samua di Ambon, jang salah pilih pemimpin kota ini. Kalo mau kota ini maju 27 November 2024 pilih Ini sudah Bodewin Watttimena deng Ely Toisutta, kalo seng, pasti manyasal seumur hidop,”timpal bapa Anis dengan logat kental khas Ambon.(**)