87News.com,Tiakur – Jambore Kwartir Cabang Maluku Barat Daya digelar hari ini. Jambore perdana yang berlangsung di Bumi Perkemahan Tiakur ini dibuka lamgsung oleh Ketua Majelis Pembina Gerakan Pramuka cabang Maluku Barat Daya, Benyamin Thomas Noach, Selasa (28/6).
Jambore Kwarcab MBD ini merupakan Pertemuan Pramuka Penggalang dalam bentuk perkemahan besar yang sebenarnya, dan merupakan sarana pembelajaran bagi anggota pramuka, sekaligus sebagai sarana untuk berlatih mandiri bagi anggota pramuka dalam melakukan kegiatan di kehidupan yang sesungguhnya. Baik dalam kehidupan keluarga maupun dalam kehidupan bermasyarakat.
Olehnya itu, Pramuka peserta jambore diharapkan dapat menjaga kebersamaan, kerukunan serta rasa persaudaraan, cinta kasih, sehingga nantinya akan terwujud sebuah keserasian, serta kekompakan.
Hal tersebut di ungkapkan Ketua Majelis Pembina Gerakan Pramuka cabang Maluku Barat Daya, Benyamin Thomas Noach saat membuka Jambore pertama Gerakan Pramuka Kwarcab Maluku Barat Daya Selasa (28/6/2022) di Bumi Perkemahan Tiakur.
Dijelaskan, di era milenial dan modernisasi yang dirasakan sekarang ini disebabkan oleh berkembangnya teknologi informasi, yang cukup berpengaruh pada tergerusnya nilai-nilai budaya daerah dan kaburnya jiwa nasionalisme serta hilangnya wawasan kebangsaan bagi para generasi muda. Apalagi untuk Generasi Milenial atau Generasi Z biasa disebut Gen Z.
“Tantangan Anak-Anak Gen z masa kini setidaknya ada lima isu utama, antara lain radikalisme, perpecahan kesatuan, narkoba, lemahnya rasa nasionalisme, hingga ketahanan keluarga. Tantangan anak-anak hari ini berbeda dengan tantangan anak-anak generaai sebelumnya, ” papar Noach.
Karenanya, anggota Pramuka diharapkan menjadi pemimpin masa depan yang lebih baik dan berkompeten dari pemimpin masa kini, agar dapat mendorong terjadinya transformasi daerah dan bangsa ini kearah yang lebih baik melalui perubahan, perbaikan dan pengembangan.
Melalui Jambore Kwarcab MBD yang Pertama ini, Bupati Noach menghimbau kepada seluruh unsur Pramuka dari Kwarcab sampai ke gugus depan agar perlu memulai upaya-upaya yang nyata, mulai dari lembaga pendidikan termasuk orang tua siswa untuk melakukan pendampingan dan pengawasan melekat kepada para generasi muda, memberikan pengarahan terkait pendidikan budi pekerti serta pendidikan wawasan kebangsaan bagi masing masing anak didiknya. (**)