87News.com,Tiakur – Praktisi hukum, Fredi Moses Ulemlem, mendesak Polres Maluku Barat Daya untuk menindak tegas pelaku pengrusakan kantor Bupati MBD dalam aksi unjuk rassa yang berlangsung di kantor Bupati MBD, Rabu (7/12). Ulemlem meminta kepolisian resort Maluku Barat Daya untuk segera menangkap dan proses hukum korlap dan para orator yang telah memimpin Gerakan, yang berujung anarkis.
“Jangan biarkan mereka bebas melakukan apa yang seharusnya tidak dilakukan, jika ada aspirasi yang mau disampaikan ya sampaikan secara baik-baik bukan dengan cara anarkis, “ tegas Ulemlem.
Ulemlem mengaku prihatin dengan kondisi moral masyarakat di Bumi Kalwedo pada beberapa pekan terakhir ini, yang sangat terlihat destruktif artinya merusak, memusnahkan, atau menghancurkan daerah.
Dikatakan, penetapan tersangka terhadap Sekda Maluku Barat Daya, Alfonsius Siamiloy sudah sesuai. Kalau ada pendapat dari para aksi bahwa proses penetapan tersangka terhadap Sekda MBD tidak adil dan tidak sesuai aturan hukum, adalah keliru dan tidak berdasar. Karena penyidik Kejaksaan Negeri MBD bekerja sudah sesuai KUHAP dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
“Saya melihat ada pihak-pihak yang berusaha menggiring opini publik bahwa seakan akan jaksa main mata dengan Bupati MBD. Saya sudah kroscek di beberapa ASN yang diperiksa sebagai saksi tentang dugaan SPPD fiktif, dan mengakui hanya dua kali jalan dinas sisanya mereka tidak tau. Artinya kita sudah bisa tau kasus tersebut murni hukum bukan intervensi Bupati Maluku Barat Daya, “ jelasnya lagi.
Mengenai ada sejumlah orang yang diamankan karena melakukan pengrusakan kantor Bupati MBD, Ulemlem mengaku pesimis apakah mereka nantinya diproses hukum atau nanti dipulangkan. Dirinya menegaskan akan terus mengawal dan memantau proses di kepolisian, untuk memastikan adanya penegakan hukum oleh kepolisian resort MBD.
“Saya belum terlalu yakin mereka diproses hukum, apakah mereka dibawa dipolres untuk diproses hukum atau tidak kita tidak tau. Saya mau ingatkan Polres MBD, bahwa saya akan pantau terus perkembangannya. Dan saya akan langsung melapor ke Kapolri, jika kepolisian MBD bermain-main dalam kasus ini, “ tegas Ulemlem lagi.
Ulemlem menilai aksi massa ini sudah ditunggangi oleh ada pihak-pihak tertentu. Bahkan dirinya menduga kuat skenario ini sudah diatur lebih awal, dan itu tinggal dimainkan saja pada saat aksi.
“Dari vidio yang ada terlihat sekali bagaimana aksi brutal yang terjadi sampai Kantor Bupati hancur, dan itu adalah simbol perlawanan kepada Bupati Maluku Barat Daya Benjamin Thomas Noach. Saya menduga aksi anarkis itu dilakukan karena Bupati Noach dituduh mengintervensi pihak kejaksaan untuk tetapkan sekda sebagai tersangka, “ tutur Ulemlem.
Ulemlem berharap, agar kepolisian maupun pejabat di MBD, mulai dari Kadis, Ssekwan, Anggota DPRD bahakan siapapun tokoh di MBD yang coba melakukan lobi-lobi untuk amankan para pelaku anarkis yang diamankan di lokasi kejadian.
“Kita akan ambil langkah hukum sesuai prosedur dengan melaporkan kepada Kapolri, apalagi kepercayaan publik terhadap institusi polri sedang menurun karena beberapa kasus yang melibatkanoknom polisi yang sedang ramai dipublik, “ pungkas Ulemlem.(**)