87News.com,Ambon – Penjabat Walikota Ambon, Bodewin Wattimena menegaskan, program aksilarasi sangat penting untuk mengembangkan ekosistem ekonomi kreatif di Kota Ambon, menyusul ditetapkannya Ambon sebagai Kota Musik Dunia versi UNESCO.
Penegasan itu disampaikan Bodewin pada acara pembukaan Aksilarasi: Inkubasi Kreatif yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI bersama Pemerintah Kota Ambon, Senin (29/1) di The City Hotel, Ambon.
Menurut Bodewin, pengembangan ekosistem ekonomi kreatif tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah, tetapi harus dengan kolaborasi pentahelix, yakni Pemerintah, Akademisi, Komunitas, Pebisnis dan Media
Namun akui Bodewin, salah satu yang masih kurang di Kota Ambon adalah belum memiliki Creative Hub dalam bentuk sebuah bangunan representatif, untuk menampung semua Sub Sektor Ekonomi Kreatif.
Direktur Musik, Film, dan Animasi, Kemenparekraf RI, Muhammad Amin, menjelaskan, program aksilarasi merupakan pendampingan penciptaan produk ekonomi kreatif di destinasi wisata super prioritas.
Awalnya, Kota Ambon, tidak masuk dalam program akselerasi, namun seiring dengan semakin berkembangnya, branding City of Music, program aksilarasi akhirnya diprogramkan juga ke Kota Ambon guna membangun ekosistem ekonomi kreatif.
Disebutkan, kegiatan ini dilaksanakan secara bertahap selama lima tahun pada destinasi wisata super prioritas, yakni Labuan Bajo, (Manggarai Barat), Mandalika (Lombok), Danau Toba (Sumatera Utara), Borobudur (Jawa Tengah), dan Likupang (Sulawesi Utara).
Dia berharap, dengan adanya pendampingan dari Kemenparekraf RI dan pelaku industri musik, para pelaku ekonomi kreatif dan musisi di Kota Kreatif Dunia versi UNESCO dapat menghasilkan produk ekonomi kreatif unggulan.(**)