87NEWS.com,Ambon – Hari ini Sabtu (28/9), sekitar pukul 12.00 WIT, terlihat iring-iringan mobil memasuki jalan lorong Pertanian, desa Paso. Dalam iringan-iringan tersebut adalah anggota DPRD Kota Ambon, yang baru dilantik belum lama ini.
Iring-iringan sekitar enam buah mobil ini oleh beberapa warga menyebutkan ada mobil.yang membawa logistik.
Seketika terpancar senyum sukacita diwajah para pengungsi yang sedang berada di depan Gereja Fajar Pengharapan, Lembah Agro. Warga pengungsi inipun bersiap untuk mengevakuasi bantuan yang dibawa.
Namun senyum sukacita sontak berubah menjadi wajah kecut nan pahit saat iring-iringan mobil para akrobatik ini langsung putar arah dan meninggalkan lokasi. Puluhan pengungsi inipun bertanya-tanya, mungkinkah mereka tidak layak untuk dibantu? Ataukah mungkin mereka hanya pengungsi yang pantas tidur beratapkan langit?
“Ya Tuhan Ampunilah Mereka Sebab Mereka Tidak Tau Apa Yang Mereka Perbuat, “sambut Odja, salah satu pengungsi Lembah Agro, ketika mobil bos-bos itu menjauh.
Odja menyebutkan, sampai malam ini belum ada bantuan yang masuk dari pemerintah kota Ambon maupun pemerintah daerah Maluku.
Ironisnya lagi, pengungsi Lembah Agro ini sudah pernah didata oleh petugas dari dinas sosial. Bahkan oknum yang katanya petugas dari dinas sosial ini meminta para pengungsi untuk mencatat sendiri kebutuhan mereka dan selanjutnya para pengungsi dan dapat mengambilnya di gudang milik Dinas Sosial yang berada di Lateri. Namun ketika perwakilan pengungsi mendatangi gudang dinas Sosial di Lateri guna mengambil kebutuhan mereka, seperti yang telah diinventarisir, ternyata bantuan tetsebut tidak ada.
Di lokasi pengungsian ini didominasi oleh orang tua dan anak-anak. Tenda-tenda yang dibangun pun merupakan sawadaya mereka sendiri. Dilokasi pengungsian ini juga ditemukan sejumlah balita ditidurkan hanya beralaskan tikar diatas jubin.
Dimanakah pemerintah kita? Dimanakah para pendulang suara saat pemilu legislatif 2019 lalu?(**)