Warga Kisar Antusias Menyambut GMT

oleh -3458 Dilihat
oleh

87News.com,Kisar – Ribuan masyarakat di Kecamatan Kisar Selatan dan Kisar Utara hadir dan mengamati fenomena alam Gerhana Matahari Total (GMT) di Lapangan Maka Pulau Kisar, Kabupaten Maluku Barat Daya, Kamis (20/4).

Antusiame masyarakat setempat dalam menanti datangnya gerhana matahari total yang terjadi kurun waktu 300 tahun, terlihat dengan tidak beranjaknya warga masyarakat walau cuaca panas.

Kejenuhan masyarakat dalam menunggu GMT, dapat terobati dengan suguhan pagelaran seni dan budaya oleh siswa Paud, TK, SD dan SMP di Pulau Kisar.

Pantauan gerhana matahari total baru dilakukan mulai pukul 11.00 waktu setempat, yang dilakukan langsung oleh sejumlah peneliti yang datang untuk memantau GMT di pulau Kisar dan juga Bupati beserta Forkompimda MBD, wartawan dan masyarakat.

Setelah menunggu lama eforia masyarakat pun pecah saat terjadi puncak GMT pada pukul 13.22 WIT. Masyarakar pun bersuka menyambut datangnya gerhana matahari.

Pada kesempatan itu, Bupati MBD, Bentamin Thomas Noach mengarakan, hari ini seluruh mata di dunia pandangannya tertuju ke langit, dan Kabupaten Maluku Barat Daya khususnya Pulau Kisar, Pulau Maopora dan Pulau Damer berkesempatan menyaksikan secara langsung peristiwa astronomi yang spektakuler, Gerhana Matahari Total untuk pertama kali.

“Saya berharap Astronomi ini bukan saja sebagai ilmu pengetahuan yang hanya dipelajari, tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk kehidupan masyarakat disini,” harap Bupati, Benyamin Th. Noach.

Sementara itu, Stefy Paulus, salah seorang siswa sekolah dasar di Kisar msangat bersyukur, karena berkesempatan menyaksikan GMT.

“Di sekolah kita belajar bagaimana terjadinya GMT, namun saat ini saya dan rarusan siswa lainnya di pulau Kisar berkesempatan menyaksikan secara langsung GMT, yang baru akan terjadi lagi 300 tahun mendatang, ” ungkapnya dengan wajah sumringah.

Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten MBD, Weruhair A. A. Petrusz, yang hadir di Lapangan Maka mengungkapkan, fenomena alam yang sangat luar biasa yang mungkin tidak akan dialami lagi oleh generasi saat ini.

Peteuz mengatakan, semua tim bekerja sangat luar biasa, baik itu tim dari Observatorium Bosscha ITB, Ditjen Kebudayaan Kemenristekbud, Yayasan Pohon Sagu, AMGPM Daerah Kisar, Pemerintah Kabupaten MBD bahkan masyarakat mendukung suksesnya kegiatan dimaksud.

“Support sistem maksimal dan luar biasa bahkan edukasi dan tenda-tenda live streaming didirikan secara baik sehingga masyarakat dapat mengamati channel YouTube yang disediakan dengan baik,” tuturnya.

Petruz berharap, fenomena alam ini dapat menjadi refleksi bagi masyarakat bahwa alam ciptaan ini penuh dengan keajaiban yang patut disyukuri.(**)

banner 336x280="280"/>

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.