87News.com,Tiakur – Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kabupaten Maluku Barat Daya, memprioritaskan pemberdayaan pengrajin anyaman lokal, guna meningkatan pendapatan perekonomian masyarakat serta mendukung efektifitas pemerintah daerah,
Pelatihan bagi pengrajin anyaman lokal di Kabupaten MBD akan dilakukan pada bulan Mei 2021, dengan menghadirkan instruktur dari Kota Ambon. Demikian keterangan Kepala Disindagkop MBD, Melwar Untajana kepada sejumlah awak media, saat meninjau tahapan persiapan kegiatan dimaksud.
Dikatakannya, perlu dilakukan terobosan baru, agar anyaman daun koli yang menjadi budaya masyarakat MBD sekarang ini, dapat dikenal luas oleh seluruh masyarakat Maluku dan Indonesia secara umum.
“Kita akan melakukan terobosan baru, agar kerajinan anyaman daun koli dapat dikenal luas oleh masyarakat Indonesia, dan bukan hanya dijual menjadi di pasar-pasar lokal, “jelas Untajana.
.
Diakuinya, masyarakat MBD selama ini belum memahami potensi ekonomi melalui hasil-hasil kerajinan. Karena itu pengrajin lokal kerap menjadikan hal tersebut hanya sebagai hobi bukan sebagai sumber pendapatan.
“Dengan upaya pemberdayaan ini diharapkan dapat membuka wawasan masyarakat tentang pemanfaatan sumber daya alam sebagai sumber pendapatan dalam meningkatkan perekonomian,” ujarnya.
Pada tahap awal ini, pelatihan akan dilakukan di pulau Leti dengan melibatkan sebanyak 15 pengrajin anyaman lokal.Diharapkan setelah pelatihan ini ke 15 pengrajin tersebut dapat menjadi pemacu semangat kepada pengrajin lainnya di seluruh kecamatan di Kabupaten Maluku Barat Daya, agar dapat memanfaatkan budaya lokal menjadi sumber pendapatan utama.
“Sesuai intstruksi Bupati, untuk membudayakan penggunakan aksesoris dari hasil anyaman, Pemerintah melalui Disperindag Kabupaten MBD akan membantu memasarkan anyaman tersebut pada jajaran Pemkab MBD,” ungkapnya.
Diharapkan, hasil kerajinan lokal ini dapat bersaing dengan daerah-daerah lainnya dalam pasar industri, guna meningkatkan perekonomian rakyat dan daerah sekaligus memperkenalkan potensi lokal MBD yang kwalitasnya sama atau lebih baik dari potensi-potensi alam di daerah lain.(**)