87News.com,Ambon – Sejumlah kasus karupsi yang mandek di tangan Kepolisian Daerah Maluku, ditanggapi serius oleh praktisi hukum kota Ambon Marnex Ferison Salmon. Menurutnya, kasus korupsi yang ditangani oleh penyidik di lingkup Kepolisian Daerah Maluku terkesan dipilih-pilih.
Salmon mengambil contoh kasus pembobolan dana nasabah BNI cabang Ambon sangat cepat ditangani oleh penyidik Kepolisian, hingga saat ini sudah hampir memasuki tahap persidangan. Sedang kasus korupsi pengadaan empat unit speed baoat di Kabupaten MBD, yang melibatkan Desianus Orno atau Odie Orno, adik kandung Wakil Gubernur Maluku, yang penyidikannya sudah dilakukan sejak tiga tahun lalu, namun hingga kini kasusnya seakan tenggelam ditelan bumi.
“Sebenarnya ada apa dengan penyidik di kepolisian daerah Maluku yang hingga kini tidak bisa membereskan kasus Odie Orno? Padahal sudah ditangani sejak tiga tahun lalu. Sementara kasus BNI yang baru sudah hampir memasuki tahap persidangan. Apakah karena Odie adalah adik kandung Wagub Maluku yang terlibat dalam kasus korupsi speed boat ini lalu sengaja didiamkan? Polisi harus netral dong, “tegas Salmon.
Marnex Ferison Salmon menegaskan, sebaiknya pihak kepolisian Maluku jangan memilah-milah kasus korupsi yang sedang ditangani, jangan sampai masyarakat menduga polisi “masuk angin”. Dan kalaupun ada dugaan demikian dari masyarakat, polisi jangan kebakaran jenggot.
“Kalau penyidik polisi bertindak seperti itu kan bisa timbul tafsiran negatif dari masyarakat, lalu ujung-ujungnya polisi kebakaran jenggot dan bertindak arogan, “tegasnya.
Salmon berharap, Kepolisian Daerah Maluku lebih transparan dalam menangani kasus korupsi yang ada di negeri raja-raja ini. sebab kepercayaan kepada kepolisian dapat diukur oleh masyarakat melalui kinerjanya. Sehingga Kepolisian Maluku dapat menjadi referensi terpercaya dalam penanganan kasus, khususnya kasus tindak pidana korupsi.(**)