87News.com,Ambon – Ketua MPR RI yang juga Wakil Ketua Umum Golkar, Bambang Soesatyo mengapresiasi gagasan Tokoh Masyarakat KKT, Lukas Uwuratuw dan Pemuda Pancasila Kabupaten Kepulauan Tanimbar, yang pada hari ini, (28/10) bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda melakukan pencanangan pembangunan Tugu Pancasila di Kecamatan Lepulauan Selaru, Kabupaten Kepulauan Tanimbar.
Apresiasi tersebut disampaikan langsung oleh BamSoet (sapaan ketua MPR RI-red) pada sambutan pencanangan pembangunan Tugu Pancasila yang pada kegiatan pencanangan tugu Pancasila tersebut.
BamSoet rencananya akan menghadiri pencanangan pembangunan tugu Pancasila itu sekaligus mengikuti upacara hari Sumpah Pemuda di Kepulauan Selaru, namun banyaknya kegiatan kenegaraan yang harus dihadirinya, maka rencana tersebut terpaksa diurungkan.
Namun begitu, Waketum Golkar ini tetap memberikan apresiasi yang sangat tinggi kepada Pemuda Pancasila Kabupaten Kepulauan Tanimbar, yang dengan rasa cinta tanah air, berani menggagas KKT sebagai Kabupaten Pancasila.
“Momentum Hari Sumpah Pemuda tahun ini dan pencanangan Tugu Pancasila, hendaknya dijadikan sebagai momentum kebangkitan pemuda khususnya pembangunan pemuda di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, untuk lebih maju dan lebih baik pasca covid-19 yang melanda dunia, termasuk Indonesia, ” tegas BamSoet.
Pada momen ini, lanjut BamSoet, setidaknya ada beberapa alasan peringatan hari sumpah pemuda ke-94 tahun ini menjadi momen yang sakral dan sangat berkesan, yakni dari Maluku juga terlahir pemuda-pemudi yang rela mengorbankan jiwa raganya demi negara kesaruan NKRI. Salah satunya adalah Christina Martha Tiahahu.
Momen penting lainnya adalah kebangkitan Indonesia pasca Covid-19 dan bonus demografi dimana komposisi demografi akan dinominasi oleh pemuda produktif atau kaum milenial. Dan yang terakhir, momentum hari Sumpah Pemuda tahun ini bersamaan dengan pencanangan pembangunan Tugu Pancasila memiliki makna simbolis yang sangat mendalam, karena Kabupaten Kepulauan Tanimbar yang berbatasan langsung dengan Australia, merupakan teras NKRI yang paling redepan dan paling terluar.
“Pencanganan Tanimbar sebagai Kabupaten Pancasila, mengisyaratkan bahwa dibatas teritorial ini akan dibangun benteng idiolgi yang akan menjaga kedaulatan NKRI, “tegasnya.
Walau begitu, BamSoet bilang, ancaman terhadap idiologi Pancasila bukan hanya datang dari luar, namun juga ada ancaman dari dalam negeri yang terus merongrong idiologi Pancasila, yang dipicu oleh banyaknya persoalan yang timbul akibat lemahnya kita merawat dan mentrasformasikan Pancasila dari bentuk rumusan-rumusan ideal abstrak menjadi praktek-praktek kolektif kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Menghadapi satu abad Kemerdekaan Indonesia pada 2045 mendatang, menurut BamSoet, telah memproyeksikan Visi Indonesia Emas dengan menempatkan manusia Indonesia sebagai subjek sekaligus objek pembangunan, dengan mengisyaratkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai sarana meraih kesuksesan. Visi Indonesia Emas yang berikut adalah proses perubahan pembangunan menuju kemajuan. Yang ketiga, proses pembangunan yang terus menerus dan berkelanjutan dan harus dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat dengan memenuhi aspek pemerataan dan berkeadilan. Untuk mendukung Visi Indonesia Emas, perlu adanya dukungan dari lingkungan yang kondusif, yakni ketahanan nasional yang tangguh dan stabil, serta perbaikan tata Kelola pemerintahan yang kompetitif dan kompeten sebagai sistim penopang.(**)