87news.com,Hatu – Penjabat raja negeri Hatu, Kabupaten Maluku Tengah, Hadijah Kibas, membuat warga negeri Hatu dan mata rumah parentah geram. Masyarakat meminta Hadijah bertindak adil dalam pengaturan mata rumah parentah di negeri Hatu.
“Kami warga negeri Hatu sangat menyayangkan sikap penjabat raja, ” ujar sejumlah warga yang ditemui di negeri Hatu, Kamis(6/2).
“Ini mau rapat membicarakan masalah adat, kenapa harus dilakukan di kantor negri, harusnya dilaksanakan di baileo. Itu rumah adat dan harus melibatkan seluruh kepala soa, ” timpal warga lainnya.
Warga mengancam akan menghadap Pj. Bupati Maluku Tengah dan melakukan penolakan serta mosi tidak percaya terhadap penjabat raja Hatu, Hadijah Kibas.
“Kami merasa penjabat raja sengaja mempermainkan kami. Penjabat itu betugas untuk melaksanakan pemilihan raja, bukan bertindak sesuka hati, ” ungkap warga geram.
Sebelumnya, pada Selasa (4/2) kemarin, rencananya akan diadakan pertemuan antara penjabat raja dengan mata rumah parentah untuk mendudukan silsilah dan keturunan parentah, serta merevisi peraturan negeri.
Setelah menunggu cukup lama di baileo negeri Hatu, penjabat raja Hadijah Kibas tak kunjung datang. Maka perwakilan mata rumah menemui Hadijah di kantor negeri untuk memberitahukan bahwa pihak mata rumah telah menunggu lama di baileo.
Berharap ada kerjasama baik dari Hadijah, namun dengan tegas Hadijah menolak untuk melakukan pertemuan di baileo dengan tanpa alasan. Padahal pertemuan tersebut bersifat adat dan harus dihadiri oleh seluruh kepala soa.
Atas sikap tidak koperatif dari Hadijah Kibas tersebut membuat masyarakat negeri Hatu menjadi geram, bahkan mengancam akan melaporkan Hadijah Kibas kepada Pj. Bupati di Masohi.
Penjabat raja negeri Hatu ini juga disoroti masyarakat karena sering menyindir masyarakat di akun media sosial facebook hadijah kibas ijha miliknya.
“Orang ini tidak memahami kedudukannya. Harusnya dia bersikap bijak sebagai seorang pemimpin, bukan malah sebaliknya, ” tutup warga.(**)