87News.com,Ambon – Debat kandidat calon kepala dareh, adalah salah satu moment yang paling ditunggu masyarakat. Karena dari debat kandidat, masyarakat pemilih dapat mengetahui arah pemerintahan calon kepala daerah untuk periode lima tahun kepemimpinan paslon kepala daerah tersebut.
Hal yang sama juga terjadi pada masyarakat Kabupaten Maluku Barat Daya, yang pada tanggal 9 Desember 2020 mendatang, akan memilih pemimpinnya untuk periode 2020-2025.
Debat kandidat yang telah ditetapkan oleh KPU MBD berlangsung pada hari ini, Sabtu (24/10) di Kota Ambon dan disiarkan langsung oleh TVRI Stasiun Ambon, ternyata tidak seperti yang diharapkan masyarakat MBD, yang telah antusias menunggu moment penting dalam pilkada ini.
Pada debat kandidat putaran pertama, pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor urut 1 dan 3 (Niko-Oddi dan John-Dolfina) tidak “berani” datang dalam debat tersebut. Sehingga debat yang hanya menghadirkan paslon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 2, Benyamin Thimas Noach – Agustinus Lekwarday Kilikily terkesan tidak menarik, karena tidak ada lawan tanding, sehingga tidak ada sesi tanya jawab antar pasangan calon, sehingga masyarakat yang mengikuti acara debat kandidat ini merasa kecewa.
“Kami ini orang MBD yang tinggal di kota Ambon sangat kecewa dengan paslon nomor 1 dan 3 yang tidak mau mengikuti debat kandidat. Bagaimana mau membangun MBD kalau masyarakat tidak tau kemampuan dan visi misi dari calon pemimpinnya. Jangan cuma bicara besar, padahal debat kandidat saja tidak berani, “tegas Marcus, salah satu warga MBD yang tinggal di Gunung Nona, kota Ambon.
Marcus yang datang bersama beberapa masyarakat MBD di kota Ambon, yang awalnya sangat antusias untuk menyaksikan dari dekat acara debat kandidat tersebut, walau hanya menyaksikannya melalui layar televisi yang disediakan di dalam gedung TVRI Ambon. Namun antusiasme itu seakan sirna ketika yang hadir hanya paslon nomor urut 2.
“Kalau paslon nomor urut 3 kami tidak tau persis alasan ketidak hadirannya di arena debat ini. Tapi paslon nomor urut 1 tidak hadir karena alasan kota Ambon zona merah, itu tidak masuk akal. Kemarin mereka ke MBD bawa rombongan dari Jakarta yang angka penderita covid hampir sama banyak dengan penduduk kota Ambon, tapi mereka diam-diam saja. kenapa sekarang mereka beralibi seperti itu. Saya sarankan lebih baik stop membodohi masyarakat dengan cara-cara yang tidak elegan, “tandasnya
Sementara itu, Ketua KPUD MBD, Aluputty juga membantah isu akan adanya claster covid 19, akibat dari digelarnya debat kandidat di Kota Ambon.
“KPUD MBD telah menetapkan dan menginstruksikan kepada pasangan calon untuk melakukan swab mandiri sebelum kembali ke MBD. Kepada masyarakat MBD tidak usah terpengaruh isu yang sengaja disebarkan ditegah masyarakat, sehingga menimbulkan kepanikan, “jelas Aluputty.
Aluputty Demmy dalam sambutannya sebelum pelaksanaan debat kandidat tersebut mengatakan, debat kandidat merupakan agenda resmi dan bagian dari kampanye guna menawarkan visi dan misi kepada masyarakat selaku pemilih.
“Pelaksanaan debat kandidat yang digelar hari ini distasiun TVRI Maluku merupakan kesepakatan bersama antara KPUD MBD dengan perwakilan pasangan calon pada rapat kordinasi pada tanggal 9 Oktober 2020, “tegasnya.(**)