87News.com,Lakor – Bupati Maluku Barat Daya, Benyamin Th. Noach, ST bersama Wakil Bupati Maluku Barat Daya (MBD), Drs. Agustinus L. Kilikily, M.Si hadiri Peresmian Penyalaan Listrik PLTD Werwawan, yang dilakukan oleh Anggota Komisi VII DPR-RI dari fraksi PDIP Dapil Maluku, Mercy Chriesty Barends, yang berlangsung di Gedung PLTD Werwawan, Pulau Lakor, Sabtu (12/8), dengan disaksikan sejumlah pejabat dari Kabupaten MBD antara lain Ketua DPRD MBD, Petrus A. Tunay, Dandim 1511/Pulau Moa, Letkol. Inf. Galih Perkasa, Kapolres MBD, AKBP. Pulung Wietono, Ketua Komisi A DPRD MBD, Chau. Petrusz, Camat Lakor, Pimpinan OPD, Pabung AL, Pabung AU, Kepala Desa/Dusun se-Pulau Lakor.
Dalam sambutannya Bupati Noach mengatakan, listrik sebuah tanda moderenisasi yang secara langsung 3 PLTD sudah dapat difungsikan. PLTD Werwawan, Kecamatan Pulau Lakor, PLTD Latalola Besar, Kecamatan Pulau Masela dan PLTD Rumahlewang, Kecamatan Pulau Wetang.
“Tiga PLTD ini sudah kita resmikan dan fungsikan. Tanggal 17 Agustus nanti, yang lain menyusul. Kemudian sisanya di tanggal 27 Oktober bertepatan dengan hari listrik nasional. Kita berharap di bulan Oktober nanti MBD sudah tidak lagi gelap. Tadi malam kita meminta secara langsung di Letti dan Babar bisa didorong untuk menyala 24 jam,” ungkap Noach.
Dalam kesempatan tersebut Pemerintah Kabupaten MBD menyampaikan terima kasih kepada Mercy Barends yang tidak pernah bosan-bosannya hadir di MBD dan memperjuangkan kepentingan MBD di DPR-RI.
“Beliau berjuang untuk listrik bukan hanya di MBD, tapi listrik di Maluku. Ada 97 PLTD yang dibangun di Maluku. Saya berkomunikasi dengan Ibu Mercy terus, karena masyarakat selalu bertanya kapan listrik ini menyala. Saya minta bantuan Ibu Mercy selaku anggota DPR-RI Komisi VII. Untuk itu terima kasih Ibu Mercy. Katong seng ada kata-kata lai. Katong hanya bisa bersyukur kepada Tuhan, Terima kasih kepada pemerintah pusat, terima kasih kepada DPR-RI, terima kasih kepada PLN,” jelas Bupati Noach.
Bupati Noach juga berharap agar masyarakat Pulau Lakor menjaga dan merawat aset ini dengan baik.
“Hari ini kami datang lengkap selaku Forkopimda, pimpinan OPD dalam agenda peresmian ini meski harus melewati ombak di lautan. Hal ini berarti kita semua sayang semua orang di Pulau Lakor. Kita ingin berbuat yang terbaik untuk Lakor, terbaik untuk MBD. Lakor maju, MBD maju. MBD maju, Maluku maju. Maluku maju, Indonesia maju,” ungkap Bupati.
Bupati menegaskan bahwa apa yang rakyat teriak, apa yang rakyat minta kita pasti perjuangkan.
“Cuma datangnya bisa cepat, bisa lama-lama sedikit, mungkin agak lama karena seluruh pembangunan ini bertahap. Semuanya bertahap. Katong ingin agar semua cepat menyala, semua 24 jam tapi katong lahir pun seng langsung lari. Katong lahir mesti merayap dulu. Harus jatuh bangun, jatuh bangun baru jalan lalu kuat. 78 tahun Indonesia merdeka, ternyata kita akhirnya menikmati listrik di Pulau Lakor. Meskipun dicaci maki diteriaki terus menerus terima saja, asal tetap punya hati lurus dan tulus untuk membangun MBD. Tugas Bupati, Wakil Bupati, Pimpinan OPD, Camat dan lainnya hanya bekerja, bekerja dan bekerja,” tegas bupati
Anggota Komisi VII DPR-RI dari fraksi PDIP Dapil Maluku, Mercy Chriesty Barends, menyampaikan, pada tahun 2017 surat edaran Kementerian ESDM sebagai mitra Komisi VII DPR-RI mengeluarkan moratorium pembelian Satuan Pembangkit Diesel (SPD). Tidak boleh beli mesin diesel karena kita sudah masuk di masa transisi energi. Tidak boleh beli mesin diesel yang berbasis fosil. Harus nanti entah ke gas atau yang lain-lain. Kita tempur untuk memperjuangkan surat edaran moratorium itu dicabut. 2018 gagal, 2019 gagal.
Hal ini menyebabkan pengadaan kelistrikan menjadi tertunda sejak tahun 2017. Di awal tahun 2020 kemudian dibahas tentang pencabutan moratorium dan pada akhirnya dicabut.
“Relaksasinya hanya dibuka untuk Maluku dan Maluku Utara. Masuklah 97 PLTD. Ketika lakukan kunjungan kerja ke pulau-pulau, kecamatan-kecamatan, masyarakat sampaikan ibu angkat ini tali-tali jemuran kalau mesinnya tidak datang. Upaya yang sangat keras lewat pak Dirut PLN yang ada di pusat. Sebelum saya tutup masa tugas saya di 2024, visi besar untuk Maluku bangkit harus selesai dengan listrik terang, PLTD nyala dimana-dimana,” jelas Anggota Komisi VII DPR-RI
Barendz menambahkan, daerah-daerah prioritas mendapatkan aliran listrik nasional adalah daerah yang berada di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar).
“Menjaga Indonesia Raya dari perbatasan, kita harus merdeka khususnya merdeka dari kegelapan. Daerah perbatasan harus terang benderang dengan pasokan listrik nasional., ” ujarnya.